Pages

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 27 Oktober 2013

Class structure, Self-regulated Learners and Teacher Characteristics


Class structure, Self-regulated Learners and Teacher Characteristics

Hello dear,
Pada udah mandi kan? Oke, sekarang ane mau ngebahas tentang topic yang kece’ abis. Bahasa kerennya kita akan ngebahas tentang “Class structure, Self-regulated Learners and Teacher Characteristics”. Fine, dari pada bengong, nyok kita bahas satu-satu.

  • Kita mulai dari Class structural.
Class structural itu dibagi 2, mastery-focused classrooms dan performance-focused classrooms. Apa sih kak bedanya? Bedanya ntuh, kalo mastery-focused classrooms itu lebih ke gimana caranya kamu bisa mengerti pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada, sedangkan  performance-focused classrooms tuh focus ke kemampuan kamu dan membandingkan kemampuan dengan yang lain. Untuk lebih jelasnya, nyok kita liat percakapan oleh Fani, Tomi dan Arif sebagai ilustrasi singkat yang menggambarkan mengenai perbedaan antara mastery-focused classroom  dan performance-focused classroom.



Nah, dari kutipan komik yang mendiskripsikan sedikit mengenai class Structure. Fani dan Arif merupakan contoh dari performance-focused classrooms dimana Fani dan Arif lebih mementingkan value yang mereka peroleh. Sedangkan Tomi merupakan contoh dari mastery-focused classrooms dimana Tomi lebih mementingkan penguasaan materi daripada hasil yang dia peroleh.
  • Yang kedua, tentang self-regulated learners

Nah, untuk yang satu ini, ane akan kasih ilustrasi berupa cerita. Cerita tentang perjuangan seorang gadis yang sangat manja yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang putri Panutan kerajaan.Akahkah dia berhasil?? Mari kita Simak bersama-sama cerita dibawah ini. "Happy Reading"

"Sekar yang Manja dan Mimpiannya"


Di sebuah desa dikaki gunung tinggallah seorang janda dengan seorang putrinya. Putrinya bernama Sekar. Sekar adalah anak yang sangat cantik tapi sayang dia sangat manja dan selalu mengkhayal bak seorang Putri Kerajaan. Suatu hari Sekar membaca sebuah sebaran dari kerajaan mengenai adanya ajang pemilihan Putri Panutan Kerajaan. Putri Panutan Kerajaan telah menjadi tradisi kerajaan setiap tahunnya yang tugasnya menjadi wakil kerajaan dalam kegiatan social di luar istana. Sekar sangat gembira membaca berita itu dan dia sangat ingin sekali mengikuti ajang pemilihan itu. Tapi sayangnya, ajang pemilihan Puti Panutan Kerajaan akan dilaksanakan di Balai Kota Kerajaan. Sekar mulai bingung dengan keadaan dirinya sekarang yang seumur hidupnya ia tak pernah mencoba untuk tinggal jauh dari ibunya.
Dengan tekat kuatnya, Sekar mengutarakan keinginannya kepada ibunya. Ibunya sangat mendukung keinginannya dengan sedikit member nasihat agar ia segera mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangannya. Ibunya berpesan agar ia segera berusaha untuk bisa mandiri, seperti bisa memasak, mencuci serta mandiri. Sekar yang manja itu mendengarkan nasihat ibunya. Nasihat-nasihat itu sangat sulit untuk Sekar lakukan dalam waktu satu bulan sebelum acara pemilihan. Tapi Sekar sangat yakin bahwa nasihat ibunya itu sangat masuk akal dan berguna baginya di Balai Kota nanti. Dengan niat dan semangat, Sekar memulai kehidupan barunya, bukan lagi sebagai anak yang manja tapi sebagai anak mandiri. Ia mulai belajar memasak dan membantu semua pekerjaan ibunya dirumah.
Tak terasa akhirnya Sekar telah melewati satu bulan persiapannya dalam pemilihan Putri Panutan. Kini saatnya ia untuk unjuk diri kepada publik. Ia pergi ke Balai Kota diantar sang ibu tercinta. Proses seleksi tahap awalpun akan segera ia lalui. Saat giliran seleksi tahap awal, Sekar masih terlihat cemas sekali. Tapi dengan kepercayaan diri dan semangat yang membara ia mampu melalui tahap seleksi awal. Dan akhirnya, Sekarpun dinyatakan lolos dan masuk pada tahap karantina. Ini artinya, saatnya Sekar berpisah dengan ibunya untuk sementara waktu serta menjalani kehidupan secara mandiri. Sekar berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan di Balai Kota yang tinggal dengan beberapa peserta lainnya dari berbagai daerah. Perasaan gembira, sedih berkecambuk dalam hatinya Sekar. Disatu sisi Sekar belum siap berpisah dengan sang ibu, disisi lain dia harus berusaha untuk bisa mewujudkan impiannya. Selama di Balai Kota, Sekar banyak belajar dari peserta lainnya dan juga dari pelatihnya. Awalnya Sekar iri kepada peserta-peserta lain yang luas biasa banyak pengalaman. Hingga Sekar bertekat memanfaatkan waktunya sebaik-baiknya untuk belajar dan belajar. Mulai dari hal besar hingga hal-hal kecil yang sering dianggap remeh oleh peserta lain. Sekar juga menjadi senang menghabiskan waktunya untuk membaca. Hingga sang pelatih sangat mendukung dan selalu membantu apa yang Sekar ingin tahu dan lakukan. Dengan kegigihannya dan semangatnya untuk belajar Sekar kini telah disulap menjadi sosok yang sangat mandiri dan menginspirasi.
Hari demi hari Sekar lewati hingga tiba puncak acara pemilihan putri panutan kerajaan. Hari yang sangat ditunggu-tunggu kini telah didepan mata. Sekar sangat gugup sekali. Di saat itu juga ibunya datang untuk memberikan dukungan. Ibunya memeluk Sekar dan member semangat kepadanya serta mengajaknya untuk berdoa agar ia dilancarkan dalam menghadapi semua tantangan.
Kini sekar telah berada diatas panggung megah yang selalu ia impikan dan dihadapan ribuan orang. Perasaan gugup berusaha ia hilangkan. Sekar berusaha mengontrol dirinya saat menghadapi semua tantangan dari para juri. Dengan lantang dan percaya diri, Sekar menjawab semua pertanyaan dengan sangat memukau dan senyuman yang tak lepas dari bibirnya. Ribuan orang memberikan tepukan tangan atas jawabannya serta atas keanggunannya dalam menjawab setiap pertanyaan.
Saat yang ditunggu-tunggu kini tiba, yaitu pengumuman yang berhak menyandang gelar Putri Panutan Kerajaan. Mahkota tersebut secara langsung diberikan oleh sang Putri Kerajaan. Juripun memutuskan yang berhak menyandang gelar Putri Panutan Kerajaan jatuh kepada Sekar SriNingsih. Hati sekar bergetar kencang mendengarnya. Sekar berhasil memenangkan hati para juri, hati kelurga kerajaan serta hati para penonton. Kini Sekar menjalani kehidupannya sebagai Putri Panutan Kerajaan bukan lagi sebagai gadis manja yang selalu mengandalkan ibunya.

End

Nah, gimana ceritanya?? Dari cerita diatas, adakah yang bisa menyimpulkan apa itu self regulated learner?? Yah, self regulated learner bukan tentang skill atau kemampuan yang kita miliki atau bakat yang kita punya. Self regulated learner lebih kepada bagaimana proses kamu menemukan self-directive dengan menggunakan atau memanfaatkan bakat serta kemampuan yang kamu miliki.


  • ·         Nah, yang terakhir nih, tentang teacher characteristics.



Sebagai seorang murid biasanya kita sering banget tuh kasih komentar di belakang guru, #ayo ngaku yang pernah ngomongin gurunya dibelakang. kebanyakan dari kita, belajar karena liat gurunya. Kalo gurunya gak seru pasti pada lesuh belajarnya. Nah, kali ini ane akan ngebahas tentang gimana sih karakter guru yang bisa memberi kita semangat saat pelajarannya dia, atau setidaknya kita berasa betah dan nyaman dikelasnya.



Ada empat kriteria seorang guru yang selalu diharapkan oleh para siswa-siswa.

  • Personal teaching efficacy.

Personal teaching efficacy yang dimaksud disini adalah cara guru dalam mengajar, sikap dan personality dari kelas serta pembawaan guru dalam mengajar.

  • Modeling,

Guru merupakan role model bagi setiap siswanya. Bahasa kerennya: Like teachers like students artinya sama seperti guru kencing berdiri, siswa kencing berlari. So, be a good role model.

  • Caring,

Caring atau kepedulian guru terhadap murid sangatlah penting. Mulailah dari yang hal yang simple seperti menghapal nama siswamu. Dengan mengenal semua siswa yang dipunya, kita bisa memberikan sedikit perhatian kepada siswa tersebut. Caring beda loh ya sama kepo.

  • Having high expectations.

Sebagai seorang guru yang baik, guru harus mempunyai ekspektasi terhadap apa yang ingin murid mereka dapatkan. Dengan begitu, guru dapat menilai atau mengevaluasi apakah ekspektasi mereka tercapai atau belum. Jika belum tercapai maka ekspektasi tersebut dapat menjadi acuan guru untuk lebih bersemangat lagi.


So, to be a teacher is simple but no easy. Kenali mereka maka kau dapatkan mereka. Keep spirit for teaching guys.. J

(Recommended movie about teacher : http://www.youtube.com/watch?v=0SfwJeRseoA)  



 

0 komentar:

Posting Komentar